Aplikasi yang ditutup pada tahun 2018-Hello Sobat come again with SobatPercaya. kali ini saya akan memberikan informasi 5 Aplikasi yang dimatikan pada tahun 2018 ini.
Beberapa perusahaan memutuskan untuk mematikan layanan serta aplikasi pada tahun 2018 ini. Beberapa aplikasi dan layanan bukan hanya sudah tidak mempunyai 'massa', namun juga perlu berganti nama dan model bisnis.
Beberapa perusahaan memutuskan untuk mematikan layanan serta aplikasi pada tahun 2018 ini. Beberapa aplikasi dan layanan bukan hanya sudah tidak mempunyai 'massa', namun juga perlu berganti nama dan model bisnis.
berikut adalah aplikasi yang akan dimantikan pada tahun ini.
- Google+
Google akan membuat keputusan besar pada Desember ini dengan mengkabarkan akan menutup aplikasi Google+ ini. Sejauh ini, Google+ telah dianggap mati suri dan akan berencana ditutup pada April tahun 2019 kedepan.
Layanan ini ditutup menyusul ditemukannya kecacat berupa sebuah bug yang mengancam data 52,5 juta para penggunanya. Bug ini dikabarkan bisa menunjukan informasi profil mulai dari nama, usia, pekerjaan, serta alamat email pengguna.
Perusahaan yang berbasis di Mountain View ini telah memutuskan untuk mempercepat penutupan Google+ setelah bug ini diketahui memaparkan data pribadi 500 ribu akun para pengguna.
Di awal kehadirannya, Google+ sendiri digadang-gadang muncul untuk menyaingi popularitas Facebook. Namun kenyataannya, Google sendiri tak memberikan perhatian serius pada layanan miliknya ini.
Layanan ini ditutup menyusul ditemukannya kecacat berupa sebuah bug yang mengancam data 52,5 juta para penggunanya. Bug ini dikabarkan bisa menunjukan informasi profil mulai dari nama, usia, pekerjaan, serta alamat email pengguna.
Perusahaan yang berbasis di Mountain View ini telah memutuskan untuk mempercepat penutupan Google+ setelah bug ini diketahui memaparkan data pribadi 500 ribu akun para pengguna.
Di awal kehadirannya, Google+ sendiri digadang-gadang muncul untuk menyaingi popularitas Facebook. Namun kenyataannya, Google sendiri tak memberikan perhatian serius pada layanan miliknya ini.
- Google Allo
Google Allo juga dikabarkan akan turut ditutup oleh Google. Bahkan kabarnya Google juga sudah mengentikan investasi untuk layanan pesan singkat Allo ini.
Kabarnya yang beredar menngatakan Google sebenarnya sudah merencanakan pengumuman penutupan aplikasi google allo ini. Namun pengumuman itu ditunda karna muncul laporan penutupan Hangouts.
Sejauh ini, tim Allo sendiri dipindahkan ke Android Messages. Dalam beberapa bulan terakhir, tim mengubah fungsi dan fitur Allo menjadi sebuah aplikasi baru yang dikabarkan menjadi cikal bakal aplikasi pesan RCS Google 'Chat'. Namun Google sendiri belum memberikan tanggapan apakah rencana pengembangan tersebut benar dilakukan atau hanya sekedar rumor.
Kabarnya yang beredar menngatakan Google sebenarnya sudah merencanakan pengumuman penutupan aplikasi google allo ini. Namun pengumuman itu ditunda karna muncul laporan penutupan Hangouts.
Sejauh ini, tim Allo sendiri dipindahkan ke Android Messages. Dalam beberapa bulan terakhir, tim mengubah fungsi dan fitur Allo menjadi sebuah aplikasi baru yang dikabarkan menjadi cikal bakal aplikasi pesan RCS Google 'Chat'. Namun Google sendiri belum memberikan tanggapan apakah rencana pengembangan tersebut benar dilakukan atau hanya sekedar rumor.
- Path
Path ialah salah satu aplikasi yang sempat ngetren di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia sekitar empat sampai lima tahun silam. Sepi pengguna membuat induk perusahaan ini memutuskan untuk menutup resmi Path pada 18 September lalu.
Dimas jaya-jayanya, Path mengumpulkan penghasilan dengan mengandalkan sistem berlangganan samapai stiker langganan berbayar. maka demikian, banyak para pengguna yang justru memilih menggunakan layanan secara gratis dan tak tertarik untuk berlangganan.
Path sempat menjadi perbincangan dan populer dengan fiturnya seperti share lokasi, momen, status, musik yang didengarkan, sampai film yang ditonton serta buku yang dibaca. Nah Untuk menjaga loyalitas pengguna, Path sempat membuat fitur 'coverstory' agar bisa menyaingi Snapchat dan IG Story milik Instagram.
Namun sudah tahun 2016 yang lalu, Path terus ditinggalkan dan banyak pengguna yang berpindah menggunakan Instagram.
Dimas jaya-jayanya, Path mengumpulkan penghasilan dengan mengandalkan sistem berlangganan samapai stiker langganan berbayar. maka demikian, banyak para pengguna yang justru memilih menggunakan layanan secara gratis dan tak tertarik untuk berlangganan.
Path sempat menjadi perbincangan dan populer dengan fiturnya seperti share lokasi, momen, status, musik yang didengarkan, sampai film yang ditonton serta buku yang dibaca. Nah Untuk menjaga loyalitas pengguna, Path sempat membuat fitur 'coverstory' agar bisa menyaingi Snapchat dan IG Story milik Instagram.
Namun sudah tahun 2016 yang lalu, Path terus ditinggalkan dan banyak pengguna yang berpindah menggunakan Instagram.
Setelah terkena kasus pencurian 87 juta data penggunanya, Facebook mengumukan menutup aplikasi Hello, Moves dan tbh pada bulan Juli 2018 yang lalu. Ketiga aplikasi ini diakuisisi dan dibiarkan 'aktif' oleh Facebook sejak empat tahun yang lalu.
Hello sendiri merupakan aplikasi pemantau fitness yang daikusisi pada 2014 yang lalu. Sementara Hello merupakan aplikasi home dialler Android yang dibeli pada tahun 2015. Facebook juga mencaplok jejaring sosial untuk para remaja, tbh pada Oktober 2017 yang lalu.
Facebook beralasan ketiga aplikasi diatsa harus ditutup karena sepi dari pengguna. Bahkan Moves dan Hello dikabarkan tak berkembang sejak diakuisisi.
Hello sendiri merupakan aplikasi pemantau fitness yang daikusisi pada 2014 yang lalu. Sementara Hello merupakan aplikasi home dialler Android yang dibeli pada tahun 2015. Facebook juga mencaplok jejaring sosial untuk para remaja, tbh pada Oktober 2017 yang lalu.
Facebook beralasan ketiga aplikasi diatsa harus ditutup karena sepi dari pengguna. Bahkan Moves dan Hello dikabarkan tak berkembang sejak diakuisisi.
0 komentar:
Post a Comment